Pulsa Murah Sama Dengan Sebuah Perjalanan
Masa Tanpa Pulsa Murah (dan Teknologi)
Jika Anda lahir atau besar di tahun 1990an atau sebelumnya, masa kecil dan masa remaja terkesan “bersejarah”, tanpa kenal pulsa murah. Hidup di masa-masa tersebut Anda masih rekat dan melekat dengan alam dan teman satu kampung, bermain segala permainan tradisional, menjalin komunikasi dengan kerabat dan rekan dekat dengan berkunjung ke rumahnya, jika ingin menambah teman di luar daerah/luar pulau melalui sahabat pena yang diajarkan oleh Bapak dan Ibu Guru atau melalui kartu pos berperangko, mengucapkan selamat hari ulang tahun dan hari raya dengan meramaikan pusat perbelanjaan mencari-cari kartu dengan desain lucu dan unik untuk saling ditukarkan pada teman sekelas atau dikirimkan ke alamat rumah masing-masing teman. Saat itu pula, di rumah Anda belum memiliki pesawat telepon. Yang memiliki pesawat telepon, saat itu dianggap sebagai anak orang berada.
Masa yang Lebih Maju
Menginjak remaja di era milenium, keadaan Anda mungkin sebagian besar masih sama, masih belum paham tentang pulsa. Bahkan saat Anda sudah memiliki lawan jenis incaran, Anda mungkin terlalu malu untuk berkomunikasi hingga menyatakan perasaan dengan meninggalkan surat dengan tulisan manis di laci meja di kelasnya. Jika Anda memiliki cukup uang koin lebih (Anda sekarang bisa sebut cikal bakal pulsa murah), dan di rumahnya sudah memiliki pesawat telepon, Anda curi waktu mencari telepon umum terdekat. Ya, mungkin koin seratus atau dua ratus rupiah dulu sangat berharga.
Malu diledek rekan-rekan dan merasa telepon umum terlalu berisik dengan latar bus kota dan kendaraan bermotor lainnya, Anda merasa beruntung menemukan wartel dekat sekolah. Anda rela berkorban seribu atau maksimal dua ribu rupiah untuk berkomunikasi secara lebih privat atau sekedar melakukan telepon tak terjawab, atau populer disebut “missed call”.
Masa Melek Teknologi
Seiring Anda dewasa, Anda kagum dengan rekan yang membawa telepon yang bisa dibawa ke mana-mana, dengan kamera yang bisa dicolok, atau yang berantena, atau yang ada fitur radio. Anda heran dari mana biaya untuk bisa menelepon atau bertukar pesan. Saat itulah awal mula persaingan gengsi telepon genggam dan sesuatu untuk membayarnya, yang disebut pulsa.
Saat itu pulsa terkenal sangat mahal, hingga ratusan ribu rupiah. Tentu uang saku Anda yang saat itu hanya lima belas ribu, berpikir bagaimana bisa orang mau membayar begitu mahal untuk berkomunikasi? Sekarang Anda temukan jawabannya : semua perlu biaya, termasuk kemudahan berkomunikasi.
Anda mulai berandai-andai bisa ikut menggenggam sebuah telepon dengan ukuran lebih kecil, namun dengan pulsa yang lebih murah.
Pulsa Murah, Kini
Impian Anda terwujud beberapa tahun kemudian. Walau layar telepon Anda dulu belum berwarna dan fitur canggihnya hanya radio, yang penting Anda tidak kebingungan dalam berkomunikasi. Harga pulsa yang dulunya selangit menjadi lebih murah, entah bagaimana sejarahnya bisa terbilang sangat drastis.
Lebih-lebih dengan tawaran dari berbagai operator semisal pulsa yang murah dengan harga sekian dapat telepon gratis sesama operator, pulsa sekian dapat fasilitas telpon gratis malam sampai pagi, pulsa sekian dapat paket sms hingga sekian ribu tanpa harus mengurangi pulsa reguler, pulsa sekian dapat bonus puluhan sms dan mms gratis yang mana saat itu Anda tentu masih ingat biaya per sms atau mms berkisar antara seratus rupiah (biasanya ke sesama operator), tiga ratus lima puluh rupiah atau lima ratus rupiah, dan lainnya.
Hingga kini Anda bersyukur pulsa murah tetap stabil dan tetap terjangkau, tidak melonjak seperti saat awal kemunculannya.